Selasa, 02 April 2013

Sejarah Berdirinya PMII


          Pergerakan mahasiswa islam Indonesia (PMII) lahir karena menjadi suatu kebutuhan dalam menjawab tantangan zaman. 

          Berdirinya organisasi pergerakan mahasiswa islam Indonesia bermula dengan adanya hasrat kuat para mahasiswa NU untuk mendirikan organisasi mahasiswa yang beridiologi ahlussunnah wal jamaah. Dibawah ini adalah beberapa hal yang dat dikatakan sebagai penyebab berdirinya PMII.

  1. Carut marutnya situasi politik bangsa Indonesia dalam kurun waktu 1950-1959.
  2. Tidak menentunya system pemerintahan dan perundang-undangan yang ada.
  3. Tidak enjoynya lagi mahasiswa NU yang bergabung di HMI karena tidak terakomodasinya dan terpinggirkannya mahasiswa NU.

Kamis, 28 Maret 2013

Arti Lambang dan Bendera PMII


Pencipta lambang PMII : H. Said Budairi
Makna lambang PMII
Bentuk :
  • Perisai berarti ketahanan dan keampuhan mahasiswa Islam terhadap berbagai tantangan dan pengaruh dari luar.
  • Bintang adalah perlambang ketinggian dan semangat cita-cita yang selalu memancar.
  • (lima) bintang sebelah atas melambangkan Rasulullah dengan empat sahabat terkemuka (khulafaurrasyidin).
  • 4 (empat) bintang sebelah bawah menggambarkan empat mazhab yang berhadluan Ahlussunah Wal Jama’ah.
  • 9 (sembilan) bintang secara keseluruhan dapat berarti :

  1. Rasulullah dengan empat orang sahabatnya serta empat orang imam mazhab itu laksana bintang yang selalu bersinar cemerlang, mempunyai kedudukan yang tinggi dan penerang umat manusia.
  2. Sembilan bintang juga menggambarkan sembilan orang pemuka penyebar     agama islam di Indonesia yang disebut dengan Wali Songo

ASWAJA PMII

          Kita pernah tahu baha Ahlussunnah wal jama’ah (Aswaja) adalah madzhab keislaman yang menjadi dasar jam’iyyah Nahdlatul Ulama’ (NU) sebagaimana dirumuskan oleh Hadlratus Syaikh K.H. M. Hasyim Asy’ari dalam Qanun Asasi yaitu: dalam ilmu aqidah/teologi mengikuti salah satu dari Abu Hasan al-Asy’ari dan Abu Mansur al-Maturidi. Dalam syari’ah/fiqh mengikuti salah satu Imam empat: Abu Hanifah, Malik bin Anas, Muhammad bin Idres Al-Syafi’I, dan Ahmad bin Hanbal. Dalam tashawuf/ akhlaq mengikuti salah satu dua Imam:Junaidi al-Baghdadi dan Abu Hamid al-Ghazali.


         Semenjak sabda Nabi yang mengatakan bahwa agama Islam akan terpecah menjadi 73 golongan, dan hanya satu yang benar diantara kesemua golongan tersebut, berbagai aliran dalam agama islam dari zaman dulu sampai sekarang akhirnya mengklaim bahwa diri mereka masing-masing merupakan satu-satunya golongan yang benar dan sesuai dengan ajaran Nabi yang dikenal dengan ASWAJA.

Jumat, 08 Maret 2013

AKSI DAN MAHASISWA


Kita hidup di indonesia, negara yang sedang rindu perubahan. banyak cara buat ciptakan perubahan. gak masalah loe pilih cara yang mana selama itu baik dan yang penting loe enjoy kuncinya bikin perubahan sesuai dengan fesion,

Para anak muda yg enjoy suara akan perubahan dengan aksi, turun langsung kelapangan. sayangnya cara ini sudah di nodai dengan perusakan dan kekerasan. aksi sekarang citranya gak baik, kalo dulu masyarakat minta mahasiswa turun ke jalan mungkin sekarang masyarakat mulai kessel kalo mahasiswa trun ke jalan. tapi kita gak boleh alergi dengan kata aksi karna aksi sebenarnya gak mlulu demonstrasi apalagi merusak dan bikin kerusuhan.

Aksi itu, bisa bkin kita bersatu timbulkan optimisme dan ciptakan perubahan. selama negri ini butuh perbaikan  selama itu pula harus ada orang2 yg trun aksi.

Bukan untuk gaya2an, bikin macet, apalagi bikin rusuh tapi untuk tunjukan pada setiap korupor yg ada dan juga penjahat2 negara lainnya bahwa rakyat indonesia gak akan tinggal diam ketika negrinya di obrak-abrik.

Cinta Sejati..


Semoga peristiwa di bawah ini membuat kita belajar bersyukur untuk apa yang kita miliki :
Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri. Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain.